Top Ad unit 728 × 90

Omongan Pedagang Nasi Uduk Sebut OK OCE Program Hantu Terbukti !!


RAKYAT SOSMED - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, masih berupaya dalam menggencarkan program kewirausahaan.Program yang dimaksud yakni One Kecamatan One Centre Enterpreneurship (OK OCE) ke sejumlah pelaku-pelaku usaha di DKI Jakarta.Tak seperti wilayah Jakarta Barat, program yang diklaim dapat menyejahterakan sejumlah pelaku usaha, justru program itu kini dipandang hanya program omong kosong.



"Katanya ada pelatihan pak, ketika sayanya itu nanya ke pihak atau tim OK OCE bilang hanya 'segera.. segera.. Tapi kok sampai sekarang ini nihil pak. Padahal saya mau memiliki usaha itu ya bidang kuliner. Di Kelurahan juga tak terlihat ada pelatihan apapun tuh. Daftar saja, tapi yah pelatihannya engga ada sama sekali. Padahal, saya sudah daftar di Kecamatan Kebon Jeruk, dari 2017 akhir lalu," kata seorang warga di Kecamatan Kebon Jeruk, sekaligus seorang pedagang nasi uduk, Nunik Putrian (26), Senin (1/2/2018).

Dikatakan Nunik program kewirausahaan OK OCE yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta itu, merupakan program tidak nampak bentuknya.

"Ya jelas ya program hantu itu mah. Sekarang-sekarang ini saya tungguin kapan pelatihannya sih? Serasa seperti kuliah kuliner pelatihannya. Mana? Enggak ada sampai sekarang. Menurut saya, yang ada saja dulu dilatih. Misalnya, bisa 100 peserta dulu dilatih. Halah. Kelamaan mah kalau di nanti-nanti terus. Mending dagang aja secara mandiri. Enggak perlu pakai pelatihan. Saya jualan nasi uduk saja lah sendiri ya. Saya Sudah bisa kok mandiri," katanya.

Warga lainnya pun mengaku sudah terdaftar di Kecamatan Kebon Jeruk jadi peserta di dalam pelatihan di programkewirausahaan OK OCE, juga menuturkan hal yang sama.

Andri (39), di kediamannya di Kawasan Kebon Jeruk, kali ini menyebut program OK OCE tersebut, sekedar janji kampanye semata.

"Saya belum merasakan sih ya, pelatihannya di sini seperti apa. Sebab, saya mendaftar sekitar dua bulan akhir tahun kemarin sampai kini pun enggak ada tuh pelatihannya. Ditentukan pada tanggal segini, hari segini, jam segini.. Eh tahu-tahu sepi. Enggak ada tuh tim OKE OCE-nya ya mau melatih kita. Malah bilangnya diundur lah. Ah enggak tahu lah, anggapin saja itu program cuma program angin lewat. Janji kampanye ya kan," katanya.

Sementara itu, Camat Kebon Jeruk, Abdullah, jika pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan dan sosialisasi.

Dikatakan Abdullah kembali, para warga yang belum mendaftarkan bisa lakukan pendaftaran di kantor Kecamatan Kebon Jeruk.

"Pasti ada pelatihan setiap bulannya, tapi saat ini masih pendataan dulu ya. Konsepnya, saat ini juga belum ada sama sekali," kata Abdullah, kala dikonfirmasi wartawan.

Saat memantau lokasi pelatihan yakni Gedung Aula Kecamatan Kebon Jeruk, kondisi kosong. Padahal gedung aula tersebut turut digunakan sebagai lokasi pendaftaran.

Bahkan tak terlihat ada Kantor Sekretariat OK OCE di kantor berlantai empat tersebut.

Tidak hanya Kecamatan Kebon Jeruk, kondisi serupa juga nampak di lingkungan Kantor Kecamatan Grogol Petamburan.

Suasana sepi, dan tak nampak suasana terkait program pelatihan tersebut. Selain itu, nampak para pegawai di dalam, namun tak melakukan pelayanan terkait hal pendaftaran di pelatihan kewirausahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Jakarta Barat, Nur'Aini Silviana atau Sylvi mengakui, pelatihan sendiri hingga kini masih menunggu anggaran turun.

"Sebab didalam pelatihan ini ya membutuhkan biaya banyak. Anggaran bermiliar ya untuk program OK-OCE di Jakarta Barat biaya makan saja dalam setahun kami bayar itu Rp 500 juta. Kami berencana setelah melakukan pelatihan dan matang secara manajemen, sedikit-sedikit bakal melepas semua pengusaha barunya OK-OCE untuk menjalani usaha sendiri. Saya tidak setuju, kalau program OK-OCE sendiri kawasan Jakarta Barat sebut belum berjalan. Kalau, tak berjalan juga, tandanya memang si Camat tuh yang enggak beres-beres kerjanya. Cukup saya saja yang bakalan tegur, tidak perlu pak Sandi Uno (Wakil Gubernur DKI Jakarta) segala," kata Sylvi.

Pedagang Nasi Uduk di Kebon Jeruk Sebut OK OCE Itu 'Program Hantu' - Halaman 2 - Tribunnews.com

Pantas Gulung Tikar, Ternyata OK OCE Mart Asal Buka



OK OCE adalah program yang bertujuan untuk mencetak wirausahawan handal. Salah satu bagian dari program yang digagas Sandiaga Uno tersebut adalah pendampingan, atau mentoring oleh pengusaha sukses. Anehnya, lulusan program ini justru bangkrut akibat melakukan kesalahan yang sangat mendasar.

Tutupnya OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak yang bertanya, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Ketua Pergerakan OK OCE (PGO) Faransyah Jaya mengatakan selain uang sewa yang tidak terbayarkan, dia pun melihat ada kesalahan yang sejak awal dilakukan. Jadi berakibat tidak bisa berkembang dan bangkrut.

"Jadi salah satu kelemahan di Kalibata, mereka tidak melakukan feasibility study, ramai nggak sih traffic-nya jadi ya asal buka saja," tutur Faran di Mal Pelayanan Publik, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).

Menurutnya OK OCE Mart dimiliki secara individu. Jadi sangat diperlukan uji lapangan. Hal itu dilakukan oleh lulusan OK OCE lainnya, Ali di Pancoran.

Faran melihat Ali pandai membaca pasar. "Kayak OK OCE Pak Ali di Pancoran, dia bilang coach saya dikelilingi tempat pengajian dilalui banyak orang demand-nya tinggi ya sudah ok, makanya Pasar Jaya buka jalan," terangnya.

Walaupun dilanda kegagalan, Faran mengaku dalam usaha bisnis itu biasa. Namun, fokusnya sekarang adalah mengembangkan dan membangkitkan yang masih berjalan sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Dia merinci kini telah memiliki Gerai Tani OK OCE di dua lokasi. Rencananya akan ditambah 9 lokasi lagi. Setiap kota rencananya masing-masing buka 1 gerai.\

"Perlu ditekankan ini bukan bisnis retail, OK OCE Mart, gerai OK OCE ini akses pasar untuk anggotanya. Ya untung untuk pribadi, tapi jika ada yang ingin menitip barang usahanya silahkan, artinya membantu usaha anggota yang lain," jelas Faran.

Saat ini, DKI Jakarta memiliki 5 toko OK OCE Mart (satu bangkrut), 5 toko OK OCE Warung Modern, 4 Gerai OK OCE yang salah satunya terletak di Balai Kota DKI Jakarta. Bahkan, belum lama beroperasi Faran mendapat kabar Gerai di Balai Kota omsetnya perhari telah mencapai Rp 5 juta.

"Mereka bisa bersaing paling bagus kolaborasi sama gerai, dengan syarat ngambil barang dari PD Pasar Jaya. Mereka benar-benar mesti survei targetnya harus seperti apa, dengan itu pasti bisa bertahan," pungkasnya. (rgm/JPC)

NAH SEKARANG BIJIMANA ?? tonton Deh Video Ini


  • [message]
    • [👀 SUMBER BERITA Dan Judul Asli - Mari Kita Sama Sama Cross Check, Pada Dasarnya Situs Ini Hanyalah Mengambil Isi Tulisan Dari Link Dengan Judul Dibawah Ini - Terima Kasih]
      • [Judul Asli ► Sumber Berita ► 👀👉  ]

Omongan Pedagang Nasi Uduk Sebut OK OCE Program Hantu Terbukti !! Reviewed by Wakil Sosmed on September 14, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by WASOS © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by MasalahTekno

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.