panca66 Gagap Eeeee.. Eeee . Saat Tampil di TV, Tukang ‘Kelahi’ Disuruh jadi Narasumber, yunartowijaya Bilang Begini..

RAKYAT SOSMED - Direktur Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya memberikan tanggapan terkait penampilan politikus Demokrat, Cipta Panca Laksana yang tampil menjadi narasumber di acara TV.Yunato mengatakan hal tersebut melalui Twitter miliknya, @yunartowijaya, Kamis (13/9/2018).

Direktur Charta Politika ini mengatakan jika penampilan Cipta yang terlihat gagap di tv jangan banyak dihina.

Namun, Yunarto juga menyarankan agar Cipta seharunya menganggap penampilannya yang banyak dikritik itu sebagai masukan.

Agar Cipta juga merasakan bagaimana perasaan orang yang ia bully di cuitan di Twitter.

“Gak usah ngehina @panca66 yg gagap di acara inews live kemarin.

Yang dah biasa di tv pun kadang2 ada moment blank kok.

Belum lagi di-push sama ritme yang harus cepat, prof/doktor-pun banyak yang lama adaptasinya.

Tapi saran saya gak usah @panca66 block semua yg hina penampilan anda di tv, anggap masukan.
Paling gak bisa belajar ttg rasa empati, merasakan jadi orang yg mungkin pernah anda bully atau ledekin/ hina di TL,” tulis Yunarto Wijaya.

Tweet dari Yunarto ini pun dibalas oleh Cipta Panca melalui Twitter @panca66.

“Ngga ada yang gue block kok koh. Emang gue tampil jelek kok. Lagi blank. Biasa aja. Harusnya gue nga tampil di tv dulu,” jawab Panca.

“Hehe gua jg kadang ada blank-nya, sukses terus uda,” jawab Yunarto.

“Sama-sama, sukses bro,” jawab Panca kembali.

Sementara itu, beredar video Cipta Panca Laksana yang menjadi narasumber di acara Spesial Report, iNews, dengan bahasan ‘Kader Demokrat Nyebrang, Politik Dua Kaki?’, Senin (10/9/2018).

Dalam acara yang sama, hadir juga pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, dan juga mantan politisi Demokrat, Ruhut Sitompul.

Mulanya, pembawa acara menanyakan ke Cipta Panca terkait polemik dua kaki yang terjadi di Partai Demokrat.

“Saya ingin ke Mas Panca (Cipta Panca) ini sebenarnya apa yang terjadi di Partai Demokrat.

Apakah benar menjalani politik dua kaki atau sebenarnya ini suatu perpecahan, ada intrik perpecahan yang terlihat dengan banyaknya kader-kader anda yang justru mendukung atau membelot ke kubu Jokowi dan juga Maruf,” ujar pembawa acara itu.

Tapi saran saya gak usah @panca66 block semua yg hina penampilan anda di tv, anggap masukan... Paling gak bisa belajar ttg rasa empati, merasakan jadi orang yg mungkin pernah anda bully atau ledekin/hina di TL... 😉😉

— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) September 12, 2018

Nga ada yang gue block kok koh. Emang gue tampil jelek kok. Lagi blank. Biasa aja. Harusnya gue nga tampil di tv dulu 🙏🙏

— Cipta Panca Laksana (@panca66) September 13, 2018

Cipta pun menjawab pertanyaan yang diajukan dengan gagap dan meminta maaf karena ia terbata-bata dalam berucap.

“Eee.. sebetulnya saya koreksi sedikit ya, gak banyak sebetulnya, ee.. ee.. (ujar Panca terdiam beberapa detik) yang dilakukan oleh kader-kader tersebut umumnya.. mereka… terlibat dalam apa yah namanya?…. ee.. (terdiam kembali), sorry (sambil tertawa),” ujar Cipta Panca dalam video yang beredar.

Selain itu, netizen pun juga ramai memberikan komentar atas penampilan Cipta Panca itu.

“Krn viral, terpaksa ikut ngelihat tayangan dialog nya om @panca66.

Gak semua org bisa ngomong depan kamera, bahkan org tv sendiri.

Sabar om,” ujar netizen @muchlis_ar.

Eeee.. Apa ya namanya?
Eeee.. Sorry... pic.twitter.com/gaYNCWjVvh

— PS (@PartaiSocmed) September 12, 2018

Itulah akibatnya jika tukang kelahi diundang diskusi pic.twitter.com/u9XJWuJvE4

— PS (@PartaiSocmed) September 12, 2018

“Biasa aja bro.

Gue udah bbrp kali tampil di tv, ya kebetulan aja yang aja yang itu tampil jelek.

Gue emang lagi blank aja,” jawab Cipta Panca.

[sumber: tribunnews.com]


BONUS

Kronologi Duel di Istora Gara-gara Twitwar Mobnas

2 orang terlibat adu jotos di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 11 Februari malam sekitar pukul 19.00 WIB. Duel ini bermula dari perang twit atau twitwar mengenai penandatanganan kerja sama studi kelayakan pembuatan mobil Indonesia antara CEO Proton dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari yang disaksikan Presiden Jokowi.

Duel di Istora Senayan dilakukan antara Roysepta Abimanyu (pemilik akun @redinparis) dan Cipta Panca Laksana (pemilik akun @panca66). Duel tersebut dimenangkan akun @panca66.

Berikut kronologi duel tersebut berdasarkan klarifikasi Roysepta Abimanyu yang dikutip dari blog miliknya, abimanyu.blogspot.com:

1. Awal dari peristiwa tersebut adalah saat saya memberikan pandangan-pandangan saya menyangkut kehebohan penandatanganan kerjasama studi kelayakan pembuatan mobil Indonesia antara CEO Proton dan CEO PT. Adiperkasa Citra Lestari (Bpk. A.M Hendropriyono) yang disaksikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. 

Bisa dilihat dari twit saya pada tanggal 7 Februari 2015, pukul 10.32. Saya berpandangan bahwa dengan melihat pemberitaan yang ada, peristiwa “mobil nasional” adalah bentuk kerjasama perusahaan dengan perusahaan (B2B - Business to Business).

Saat itu, saya tidak mengenal sdr. Cipta Panca Laksana yang tiba-tiba mendebat pandangan saya, dan saya menanggapi perdebatan tersebut dengan argumen-argumen yang menurut saya cukup logis, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya mengenai sektor kebijakan pemerintah.

2. Di saat perdebatan sudah saya anggap selesai, Sdr. Panca melakukan beberapa re-tweet yang diarahkan ke akun saya mengotot mengatakan saya salah. Rangkaian itu saya jawab: “Buat @panca66 sih, semua yang dibuat jokowi pasti salah. lu liat aja TLnya :D”.

Jawaban Sdr. Panca mulai menyebut Presiden odong2, tapi masih saya tanggapi santai. Re-tweet yang dilakukan, memancing serangan dari akun-akun anonim melaui framing “bigot jokowi kehilangan nalar”. Saya menduga ada kesengajaan, maka saya mencari tahu siapa yang mencoba memainkan ini. Suka atau tidak suka, termasuk informasi Sdr. Panca. Saya sengaja menyatakan temuan saya di twitter untuk melihat apakah ada dampaknya juga sekaligus sebagai warning kepada yang bersangkutan jika benar. Di twitter terlalu banyak akun melakukan bullying karena identitas diceraikan dari dunia nyata. Akan tetapi yang bersangkutan menuduh saya mau menerornya.

Berikutnya...

Panca menantang berkelahi

3. Saya sampai sekarang gak tahu apa latar belakang dia sampai menyebut twit saya upaya teror. Adalah bodoh jika memang saya melakukan upaya teror dengan menyebutkan terlebih dahulu. Resikonya, teror gagal dan penjara. Saya tidak menyebut di mana dia tinggal, atau nomor HPnya atau apapun yang langsung berhubungan secara personal dengan dia. Yang saya tahu akhirnya Sdr. Panca menantang saya berkelahi.

4. Dalam proses tantang menantang tersebut, saya sempat memberikan opsi bertemu, yang ditolak karena Sdr. Panca menginginkan perkelahian. Dan soal jalan keluar ini tetap saya tegaskan di twitter kepada orang-orang yang mempertanyakan perkelahian tersebut.

5. Selama hari-hari menjelang perkelahian, Sdr. Panca dan teman-temannya melancarkan perang urat syaraf dengan kata-kata peyoratif yang menghina kelompok-kelompok LGBT, terutama kaum homoseksual, menggunakan foto-foto pribadi saya untuk dijadikan bahan cercaan dan olok-olok. Saya tidak menanggapinya, namun saya berpikir perilaku bullying ini harus di-challenge.

6. Saya sempat berpikir untuk melakukan pelaporan atas pencemaran nama baik melalui penggunaan foto saya melalui KUHP dan UU ITE, namun itu bertentangan dengan aspirasi saya untuk menghilangkan pasal-pasal kontroversial UU ITE. Saya mengasumsikan jika saya laporkan, pihak kepolisian punya kecenderungan langsung menggunakan pasal-pasal UU ITE.

Berikutnya...

2 dari 4 halaman

Berkelahi dengan tangan kosong

7. Sesaat sebelum perkelahian tanding dimulai, saya serahkan print-out bukti-bukti bahwa perkelahian tanding ini bukan saya yang memulai. Saya tidak mau dipersalahkan. Saya hanya ditemani oleh dua orang yang menawarkan diri menjaga saya. Beberapa kawan lainnya memang datang karena khawatir akan keselamatan saya.

8. Meski sebagai pihak yang melakukan tantangan, Sdr. Panca membawa beberapa orang yang dia katakan untuk mencegah saya main keroyokan. Kami berdua dipastikan tidak membawa senjata. Semua itu tampak kekhawatiran berlebihan, karena sampai ke sana pun saya tidak berniat berkelahi. Saya tahu saya bukan orang yang bisa berkelahi secara fisik dan tidak ada rencana memenangkan perkelahian. Saya tahu kemungkinan besar saya akan kalah.

9. Saya datang bukan buat berkelahi. Saya datang karena saya ingin men-challenge perilaku bullying yang saya alami. Saya kalah berkelahi, buat saya tidak masalah. Di saat beberapa kali pukulan menghujam wajah saya, tidak saya katakan ampun sedikitpun. Yang jelas, saya sudah berupaya mengkomunikasikan jalan keluar “damai” sampai saat menjelang perkelahian dan saya telah melakukan upaya terbaik saya untuk membela diri secara fisik.

10. Dalam peleraian memang teman-teman saya memberikan peringatan mengenai pasal-pasal kriminal kepada Sdr. Panca. Namun, saya memandang tidak perlu melakukan pelaporan ke pihak-pihak yang berwajib seperti yang dituduhkan oleh Sdr. Panca dan kawan-kawan.

Semua bukti-bukti yang saya serahkan kepada Sdr. Panca adalah pemberitahuan bahwa saya punya cukup bukti jika muncul persoalan hukum. Saya juga tidak menjebak dengan membawa wartawan, seperti yang disangkakan Sdr. Panca. Twitter adalah media sosial yang paling dipantau oleh wartawan online.

Berikutnya...

@redinparis kalah dalam duel

11. Hingga tulisan ini saya unggah, sekali lagi saya tidak menyesal ataupun merasa malu telah menyanggupi dan kalah dalam perkelahian dengan Sdr. Cipta Panca Laksana. Buat saya wajar satu atau dua kekalahan pertempuran dalam sebuah perang. Saya malah dapat mengidentifikasi siapa-siapa saja yang benar-benar terlibat dari pendukung Sdr. Panca.

12. Dengan tulus saya ucapkan selamat kepada Sdr. Cipta Panca Laksana dan rekan-rekannya. Semoga sukses dan ketenangan hidup selalu menyertai anda sekalian.

Terimakasih atas perhatiannya Roysepta Abimanyu @redinparis

• [message]
• [👀 SUMBER BERITA Dan Judul Asli - Mari Kita Sama Sama Cross Check, Pada Dasarnya Situs Ini Hanyalah Mengambil Isi Tulisan Dari Link Dengan Judul Dibawah Ini - Terima Kasih]
• [Judul Asli ► Sumber Berita ► 👀👉Yunarto Wijaya Beri Tanggapan atas Penampilan Cipta Panca yang Viral saat Jadi Narasumber Acara TV - Tribunnews.com } Kronologi Duel di Istora Gara-gara Twitwar Mobnas - News Liputan6.com  ]