Top Ad unit 728 × 90

Kabar Baik !! Meski Dollar Naik Tajam Pemerintah Tetap Tidak Naikan Harga BBM. Ini Alasannya


RAKYAT SOSMED -  Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tak berhenti menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Sore ini dolar AS sempat menyentuh level Rp 14.999.

Meski dolar terus mengalami kenaikan, harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri sudah diputuskan tidak naik. Hal tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan tadi malam.

Pasalnya minyak mentah sebagai bahan baku BBM di Indonesia didominasi oleh minyak mentah impor yang transaksinya menggunakan dolar AS. Ternyata ada alasan mengapa pemerintah tidak menaikkan harga BBM.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan jika ada kenaikan harga minyak pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selain itu alasan mengapa pemerintah tidak menaikkan harga BBM juga bisa dipahami Pertamina, karena daya beli masyarakat dinilai akan tidak sehat jika biaya untuk membeli bensin dinaikan.

"Setiap ada perubahan harga BBM kita koordinasi dengan kementerian terkait jadi kami melaporkan pertimbangan. Kami kalau ada perubahan itu tidak hanya minyak tapi daya beli ini penting buat dunia usaha. Jadi malah tujuannya nggak tercapai kalau dinaikkan jadi sampai hari ini Pertamina nggak ada kenaikan," kata dia saat ditemui awak media di Gedung Migas, Kuningan Jakarta Selatan (5/9/2018).

Ia menjelaskan jika dihitung secara sederhana kebutuhan nilai konsumsi energi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari itu sekitar 7,5% dari total pendapatan.

Terdiri dari berbagai kebutuhan, seperti kebutuhan pembayaran listrik, LPG sampai BBM. Ia menjelaskan untuk kebutuhan BBM sendiri terdiri dari 4,5% dari total pendapatan.

"Gini kita melihat kebutuhan energi 7,5% dari total pendapatan ini rata- rata ya. Jangan asumsikan pendapatan konglomerat. Itu kebutuhan energi dengan pendapatan biasa, secara statistik itu 7,5% untuk listrik LPG BBM. BBM itu sekitar 4,5% dan jadi kalau UMR itu Rp 3 juta gitu atau Rp 2 juta itu maka budget dia itu 4% ya dari Rp 2 juta itu. Kalau 5% aja Rp 80 ribu. Sementara kebutuhan motor 16 liter berapa sih real daya belinya," kata dia.

Dia menjelaskan dengan asumsi gaji Rp 2 juta dan kebutuhan pembelian BBM sekitar 4-5% sementara kebutuhan pembelian BBM sekitar 16 liter yaitu Rp 80.000/ bulan atau Rp 5000/ hari. Dengan kata lain pemeirntah menjaga daya beli masyarakat agar bisa tetap melakukan aktivitas pengeluaran normal sambil menunggu progres penguatan harga rupiah.

"Kita maunya ikuti harga minyak tapi daya belinya nggak sekuat itu karena ini kan kebutuhan primer," jelas dia. (dna/dna)

Kabar Baik !! Meski Dollar Naik Tajam Pemerintah Tetap Tidak Naikan Harga BBM. Ini Alasannya Reviewed by Wakil Sosmed on September 05, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by WASOS © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by MasalahTekno

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.