Top Ad unit 728 × 90

Kado 73 Tahun Indonesia Merdeka, Inilah 13 Blok Migas Yang Diberikan Ke Pertamina


RAKYAT SOSMED - PENGAMBILALIHAN 2 blok migas terbesar di Indonesia dan blok-blok terminasi lainnya oleh PT Pertamina (Persero) menjadi momentum bagi Pertamina untuk menjadi “tuan rumah” di negeri sendiri, menunjukkan kemampuan anak negeri mengelola sumber daya alamnya, kado indah bagi Indah bagi Indonesia yang sudah 73 tahun merdeka.

Tahun 2018 menjadi saksi sejarah beralihnya dua blok migas terbesar di Indonesia, yakni Blok Mahakam sebagai Wilayah Kerja (WK) penyumbang 13% produksi migas nasional sekaligus produsen gas bumi terbesar dan Blok Rokan yang menyumbang 26% dari total produksi migas nasional. Pergantian tahun baru di bumi Borneo, Balikpapan, menjadi penanda pengambilalihan WK Mahakam dari Total E&P Indonesie (TEPI) ke Pertamina. WK Mahakam di Kalimantan Timur, telah dikelola TEPI & Inpex selama 50 tahun, mulai 1 Januari 2018, memasuki babak baru dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan cucu perusahaan Pertamina. Pengelolaan WK Mahakam oleh Pertamina menjadikan Pertamina sebagai penyumbang lebih dari 30% produksi minyak dan gas nasional pada tahun 2018.

Hal yang menggembirakan, upaya pengeboran yang dilakukan Pertamina berhasil dilakukan dengan menekan biaya pengeboran sumur hingga lebih efi sien 23% terhadap anggaran, mencatat waktu pengeboran lebih cepat hingga 25%, mendapatkan potensi penambangan cadangan hingga 120% serta memperoleh penambahan ketebalan reservoir sebesar 115%. Semua pencapaian itu merupakan bukti kerja keras dan kolaborasi yang baik antara pekerja yang terus bekerja dengan semangat.

Komitmen penuh Pertamina untuk kesinambungan produksi di wilayah kerja juga dibuktikan dengan anggaran yang dikucurkan pada 2018 yang lebih dari USD 1,7 miliar untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi Blok Mahakam. Tercatat, cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat.

Persetujuan Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2018 oleh SKK Migas menargetkan produksi PHM 42,01 ribu barel minyak per hari dan 916 mmscf gas per hari. Angka tersebut direncakan dicapai dengan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 sumur, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta POFD 5 lapangan migas di WK Mahakam.

Sebelum WK Mahakam berakhir, Mitra Kontrak Kerjasama WK Mahakam telah menyelesaikan seluruh komitmen finansial mulai dari bonus tandatangan sampai dengan pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR). TEPI juga telah mengembalikan data geologi dan geofisika (G&G), serta data non G&G secara bertahap dari 2015 sampai 2017. Selain itu, TEPI telah berkomitmen untuk menyelesaikan hak dan kewajiban yang belum dapat diselesaikan pada akhir kontrak.

Di samping WK Mahakam, Pemerintah mempercayakan Pertamina untuk mengelola beberapa blok terminasi. Adapun blok migas terminasi yang dimaksud, blok Offshore North West Java (ONWJ) di 2017, 8 blok terminasi 2018 yaitu Tuban, Ogan Komering, Sanga Sanga, North Sumatra Offshore, Southeast Sumatra dan East Kalimantan & Attaka, Tengah (digabung ke Mahakam), 2 blok terminasi untuk 2019 yakni blok Jambi Merang dan blok Raja/Pendopo, serta blok Salawati dan blok Kepala Burung untuk 2020.

Prioritas ini merupakan bagian dari roadmap Pemerintah demi memperkuat Pertamina. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah ingin menjadikan perusahaan plat merah tersebut sebagai perusahaan kelas dunia (world class oil company), namun tetap menjalankan kebijakan-kebijakan Pemerintah yang bernilai strategis serta berdampak langsung kepada masyarakat.

Ambil Alih Blok Rokan, Pertamina Produksi 60% Migas Nasional di 2021
Setelah sebagian besar WK terminasi diserahkan kepada Pertamina, kabar baik kembali didapat pada medio 2018 ketika Pemerintah menyampaikan keputusan untuk memberikan pengelolaan Blok Rokan yang sebelumnya dikelola oleh Chevron sejak 1971 tersebut kepada Pertamina mulai 2021.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menginstruksikan bahwa pemberian pengelolaan Blok Rokan harus mengutamakan kontraktor yang akan memberikan kompensasi lebih baik kepada Pemerintah.

“Arahan Bapak Presiden, Blok Rokan mau diperpanjang atau diberikan kepada Pertamina, berdasarkan pertimbangan satu-satunya adalah pertimbangan komersial,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Rabu (1/8). Menurut Jonan, Pertamina mampu menawarkan proposal pengelolaan blok Rokan lebih baik dibanding kontraktor eksisting.

Hal itu mengindikasikan bahwa Pertamina masih bisa menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik. Pertamina diputuskan menjadi pengelolaan Blok Rokan setelah Pemerintah menilai proposal yang diajukannya lebih baik ketimbang Chevron.

Pertamina menyodorkan bonus tanda tangan sebesar USD 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti 5 tahun sebesar USD 500 juta atau Rp 7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas.

“Pertimbangannya adalah rasionalitas, bukan emosi. Secara rasionalitas, proposal Pertamina lebih baik daripada Chevron. Baik dari sisi signature bonus, firm working komitmen 5 tahun ke depan maupun dari permintaan diskresi kepada Menteri, juga dari sisi penerimaan negara. Semua dari 4 itu, Pertamina memberikan angka yang jauh lebih baik daripada Chevron,” papar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pada konferensi pers di Kementerian ESDM (31/8).

Komitmen pasti 5 tahun sebesar USD 500 juta yang diajukan Pertamina ini, tidak hanya akan digunakan untuk pengembangan Blok Rokan, tetapi juga lapanganlapangan lainnya yang belum dieksplorasi.

Sementara itu terkait masa transisi, Pertamina diharapkan belajar dari Blok Mahakam. “Kita belajar banyak dari Mahakam. Transisi dari Total ke Pertamina. Semoga nanti pelajaran dari transisi Blok Mahakam itu, membuat transisi di Blok Rokan lebih baik,” harap Arcandra.

Blok Rokan merupakan salah satu blok migas yang bernilai strategis. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer persegi ini memiliki 96 lapangan di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.

Kado 73 Tahun Indonesia Merdeka, Inilah 13 Blok Migas Yang Diberikan Ke Pertamina Reviewed by Wakil Sosmed on September 15, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by WASOS © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by MasalahTekno

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.