NETIZEN : Ini Buktinya Rachel Maryam Politisi Tidak Berhati Pancasila! Nggak Ada Bedanya Dengan Emak-Emak Demo...
RAKYAT SOSMED - Saya penasaran, siapa sih yang sudah memilih Rachel Maryam sehingga dia bisa mendapatkan kursi di DPR RI? Apa sih program yang dia sampaikan kepada para calon pemilihnya sehingga mereka mau nyoblos fotonya di surat suara? Kalau saya dengarkan politisi semacam Irma Suryani Chaniago dari NasDem, selalu ada semangat Pancasila dalam kata-katanya. Malah saya jadi membayangkan, seandainya Rachel ini dipertemukan dengan Irma Suryani, apa masih bisa ngomong ya? Sedang Fadli Zon dan Rocky Gerung saja dibungkam sama dia. Apalagi Rachel ini.
Bagaimana tidak, ngomong pun sembarangan. Makanya saya bilang tidak ada aura Pancasila di dalam omongannya. Berikut ini kritiknya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
Dilansir viva.co.id, Politikus Gerindra Rachel Maryam menyindir gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi tak dibarengi dengan kualitas hidup rakyat. Ia berkelakar seolah dengan kebijakannya itu, pemerintah ingin memberikan makan masyarakat miskin dengan semen, tol dan Aspal. "Masyarakat menengah ke bawah begitu merasakan kegagalan pemerintahan saat ini. Pemerintah bisa membanggakan pembangunan di mana-mana, tol, LRT dan sebagainnya. Tetapi kurang memperhatikan pembangunan manusiannya. Apakah iya anak-anak masyarakat miskin bisa dikasih makan semen, tol? Apakah bisa dikasih makan aspal," kata Rachel. Dia menyebut ada kesalahan sistem pengelolaan negara. Semestinya, kata dia, pemerintah lebih dulu membangun masyarakatnya. Yang dikuatkan itu manusiannya bukan bangunan. Semua menjerit harga pokok naik mahal ekonomi stagnan bahkan menurun dari pemerintahan sebelumnya,” kata Rachel.
Ini khas tudingan dari Gerindra. Seperti yang tadi sebelumnya saya tulis. Tajam ke Jokowi, namun tumpul ke Anies, gubernur DKI Jakarta yang diusung Gerindra. Sementara disebut rakyat miskin di bawah Jokowi, mereka diam saja ketika Anies menaikkan NJOP dan sewa rusunawa. Kan ngaco! Standar ganda yang terungkap jelas. Jadi yang miskin itu siapa? Gimana cara membangun masyarakatnya kalau terhalang kurangnya sarana dan prasarana? Di negara mana pun, pembangunan jalan beraspal licin dan bagus itu penting. Sebagai sarana pemerataan pembangunan, sarana penunjang aktivitas masyarakat. Tanyalah ke BASARNAS, ketika ada bencana alam, apa yang bisa menunjang cepatnya pertolongan? Ya jalan lah. Dalam kondisi bencana alam, ketika jalan daratnya tidak rusak, maka pertolongan pun bisa cepat sampai. Ini logika dasar yang anak kecil pun paham.
Bagi Rachel warga Papua dan wilayah-wilayah di pelosok Indonesia itu nggak penting! Bagi dia, rakyat di pelosok yang harus berjalan berhari-hari hanya untuk jual beli di pasar maupun berobat ke Puskesmas, itu nggak penting!
Makanya saya sebut tidak berhati Pancasila. Presiden Jokowi itu membangun jalan berdasarkan sila-sila dalam Pancasila : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tidak perlu dipaparkan, dengan bunyi sila-sila itu saja sudah jelas, apa dan mengapa perlu pembangunan jalan dan infrstruktur lainnya.
Sedangkan Rachel? Baginya menyediakan jalan yang bisa menghubungkan daerah satu dengan yang lainnya, menyatukan Indonesia, memudahkan rakyat beraktivitas, memperpendek waktu tempuh buat rakyat berjual beli, buat rakyat menuju fasilitas kesehatan, memberi keadilan pada rakyat, agar tidak jomplang kondisi jalannya dengan daerah di Pulau Jawa. Itu semua tidak penting. Padahal itu adalah perwujudan dari sila-sila dalam Pancasila. Dasar negara kita.
www.google.com(Detik.com)
Argumen Rachel sama dengan emak-emak yang demo sembako, “kami tidak makan infrastruktur”. Tidak memikirkan saudara sebangsanya yang puluhan tahun harus berjalan kaki berjam-jam dan berhari-hari, buat ke pasar. Itu emak-emak di Jabodetabek, yang ke pasar tinggal naik angkot atau bis. Tidak sampai ½ jam sampai. Jalan mulus. Mau ke Puskesmas, dekat dan gampang. Tanpa perlu berjalan kaki berjam-jam. Ini emak-emak egois. Bagi mereka bodo amat rakyat Indonesia lain yang puluhan tahun menahan sakit hati karena kurang diperhatikan pemerintah pusat. Yang penting setiap hari guwe bisa makan telor. Emak-emak itu pun mengeluh BBM naik, padahal di Papua dan Kalimantan sana seliter bensin itu dulunya Rp 50.000. Bisa buat belanja berapa hari itu? Nggak ada bedanya emak-emak itu dengan si Rachel Maryam. Ya egonya, ya dungunya, ya tidak berhati Pancasilanya.
Makanya saya ingin sekali Rachel ini didebat oleh Irma Suryani. Pasti sama hasilnya dengan perbedaan antara Neno Warisman dengan Sri Mulyani dalam menjelaskan utang negara.
Demikian kura-kura.
(Sekian)
- [message]
- [👀 SUMBER BERITA Dan Judul Asli - Mari Kita Sama Sama Cross Check, Pada Dasarnya Situs Ini Hanyalah Mengambil Isi Tulisan Dari Link Dengan Judul Dibawah Ini - Terima Kasih]
- [Judul Asli ► Sumber Berita ► 👀👉Ini Buktinya Rachel Maryam Politisi Tidak Berhati Pancasila! Nggak Ada Bedanya Dengan Emak-Emak Demo! - Seword ]
NETIZEN : Ini Buktinya Rachel Maryam Politisi Tidak Berhati Pancasila! Nggak Ada Bedanya Dengan Emak-Emak Demo...
Reviewed by Wakil Sosmed
on
Agustus 24, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: