Top Ad unit 728 × 90

Miliki Kekayaan Rp 225 Triliun, Bambang Hartono Berjuang Di Asian Games Cabang Bridge Hingga Dapat Perunggu


RAKYAT SOSMED -  Bos PT Djarum, Bambang Hartono akhirnya meraih medali perunggu pada cabang olahraga bridge di Asian Games 2018.Atlet tertua di Asian Games 2018 dari kontingen Indonesia itu menempati peringkat keempat di nomor supermiexed team di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Minggu (26/8/2018).

Ia pun berhasil mengumpulkan total 60,00 poin.

Torehan ini membuat Bambang Hartono yang telah berusia 78 tahun itu berhak memboyong pulang medali perunggu Asian Games 2018.

Cabang olahraga ini mempertandingkan permainan kartu, yang mengandalkan kemampuan bermain, kecerdasan pikiran maupun keberuntungan.

Bos PT Djarum Ini Akhirnya Raih Medali Perunggu di Asian Games 2018, China Dapat Emas

Semangat Bambang Hartono tak kalah dengan atlet-atlet muda di Asian Games 2018.

Selain aktif di olahraga  bridge, Bambang Hartono juga seorang praktisi tai chi.

Ia mengatakan tai chi berpengaruh positif terhadap kesehatannya sekaligus menjaga memorinya agar tetap tajam.

Melansir dari situs resmi Asian Games 2018, ternyata ia sudah mulai bermain bridge sejak berumur 6 tahun.

Bahkan pria kelahiran 10 Februari 1939 itu pernah mendapat penghargaan medali emas yang diberikan oleh World Bridge Federation (WBF).

Sudah Berusia 78 Tahun, Bos PT Djarum Sukses Raih Medali Perunggu

Bambang Hartono. (ANTARA FOTO/INASGOC/Peter F Momor)

Bambang kerap tampil dalam berbagai ajang turnamen bridge internasional.

Ia juga tampil di world bridge games 2018 di Beijing, China.

Kemudian World Bridge Series Championships 2010 di Philadelphia, Amerika Serikat.

Pada tahun 2014 di Sanya, China.

Ia juga ikut turnamen World Team Championships di Sao Paolo Brasil  pada tahun 2009, Veldhoven Belanda pada tahun 2011, Bali tahun 2013, dan Chennai India.

Pada Oktober 2017, Bambang Hartono juga meraih penghargaan dari KONI karena kerap menciptakan atlet-atlet berprestasi di cabang olah raga bridge.

Bambang Hartono dan saudaranya Budi Hartono termasuk deretan orang terkaya di Dunia versi Forbes.

Selain sebagai bos PT Djarum, Bambang Hartono juga sebagai pimpinan di Bank BCA bersama adiknya, Budi Hartono.

Sudah Berusia 78 Tahun, Bos PT Djarum Sukses Raih Medali Perunggu

Bambang Hartono. (ANTARA FOTO/INASGOC/Peter F Momor)

Menurut catatan Forbes yang dirilis Maret 2018, total kekayaan Bambang Hartono mencapai US$ 16,7 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Selain itu Bambang Hartono menempati urutan ke-75 orang terkaya dunia versi Forbes.

Orang terkaya Indonesia selama 9 tahun berturut-turut

Hartono bersaudara menduduki peringkat pertama dalam daftar orang terkaya versi Forbes Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut.

Kekayaan mereka meroket hampir dua kali lipat pada tahun 2017 sebesar USD17,1 miliar.

Demikian seperti dilansir Forbes dalam daftar Indonesia's Richest 2017, Jakarta, Kamis (30/11/2017) lalu.

Total harta mereka duo bersaudara pada tahun 2017 lalu melonjak dari US$15,2 miliar menjadi US$32,3 miliar atau sekitar Rp436 triliun.

Kenaikan signifikan keluarga Hartono tersebut terutama disebabkan kenaikan hampir 50 persen dari nilai saham mereka pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Dikutip dari Forbes, Hartono yang mewarisi perusahaan rokok Djarum beberapa dekade lalu secara cerdas melakukan diversifikasi bisnis dengan mengambil saham BCA yang terpuruk akibat krisis keuangan pada 1997-1998.

Duo bersaudara ini juga tengah membeli perusahaan perangkat game Singapura Razer, yang baru-baru ini terdaftar di bursa Hong Kong.

Tahun 2018 ini, Majalah Forbes pun telah menerbitkan daftar orang- orang terkaya di dunia.

Di dalam daftar tersebut juga terdapat daftar 10 orang terkaya Indonesia dengan total kekayaan mencapai 59,6 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 816,5 triliun (dengan kurs Rp 13.700 per dollar AS).

Peringkat teratas daftar orang terkaya di Indonesia ditempati Hartono bersaudara.

Robert Budi Hartono berada pada peringkat pertama dengan kekayaan mencapai 17,4 miliar dollar AS dan Michael Bambang Hartono berada pada peringkat kedua dengan kekayaan mencapai 16,7 miliar dollar AS.


Bambang Hartono Saat Bermain


Apabila digabungkan, kekayaan Hartono bersaudara mencapai 34,1 miliar dollar AS. Angka tersebut setara dengan kira-kira Rp 467,1 triliun.

Kekayaan Hartono bersaudara pun lebih besar dari anggaran pendidikan yang dipasang pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Pada tahun ini, pemerintah mematok anggaran pendidikan sebesar Rp 444,1 triliun.

Angka tersebut setara dengan 20 persen dari total belanja APBN.

Dalam laman resmi Kementerian Keuangan disebutkan, pemerintah menjaga anggaran pendidikan dalam APBN 2018 tetap sebesar 20 persen. Bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.

"Di antaranya melalui peningkatan akses program Indonesia Pintar yang menjangkau 19,7 juta siswa, dan pemberian beasiswa bidik misi kepada 401,5 ribu mahasiswa dalam rangka sustainable education (pendidikan berkelanjutan)," tulis Kemenkeu.

Selain pemilik perusahaan rokok Djarum dan pemegang saham terbesar PT Bank Central Asia Tbk, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono merupakan pemegang bisnis di beberapa bidang lainnya, seperti perkebunan, elektronik, properti, hingga modal ventura.

Hadiah dan Bonus untuk Para Atlet Peraih Medali

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olah­raga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, ada banyak bonus yang menanti para atlet peraih medali emas, perak, dan perunggu, di Asian Games 2018.

Bonus itu mulai dari uang miliaran, rumah, hingga diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) TNI/Polri.

Itu baru bonus dari pemerintah pusat. Ada pula hadiah dari pemerintah daerah (pemda) untuk atlet yang berasal dari daerah masing-masing. Selain itu juga ada bonus dari pihak swasta, seperti asuransi.

Menurut Menpora, besaran uang bonus yang didapatkan peraih medali akan disesuaikan dengan nomor cabang olahraganya.

"Soal bonus, pemerintah sudah menyiapkan, menganggarkan dan mendata, bahwa satu keping medali emas bagi single Rp 1,5 miliar. Untuk double masing-masing Rp 1 miliar. Bagi tim masing-masing Rp 800-900 juta," kata Imam Nahrawi di MPC Asian Games 2018, JCC, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Pemerintah juga akan memberikan bonus kepada pelatih dan asisten pelatih yang besarannya masih akan dikalkulasi.

"Besaran bonus buat pelatih dan asisten pelatih peraih perak dan perunggu dalam pejelasan berikutnya akan saya sampaikan karena terkait angka dan persentasenya berbeda. Karena ketika berbicara tim, maka satu sama lain berbeda. Seperti bola voli dan kano berbeda, begitu juga sepak bola. Masing-masing ada persentasenya. Nanti akan saya sampaikan lebih detail lagi," kata Imam.

Kemudian, ada pula bonus rumah yang akan diberikan oleh Kementerian PUPR. Selain itu, mereka yang berprestasi juga akan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemenpora.

"Kami sudah berkoordianasi dengan Menpan RB bahwa sebelumnya hanya peraih medali emas dan perak saja yang diangkat jadi PNS, tapi sekarang medali perunggu juga. Penempatannya tentu di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Apakah mereka nanti ditempatkan sebagai fungsional atau pelatih, tentu akan kami sesuaikan," ujar Imam Nahrawi.

Pihak swasta pun, dikatakan oleh Menpora, juga bersumbangsih memberikan bonus bagi para atlet. Seperti misalnya perusahaan minuman berenergi menjanjikan untuk memberikan emas 100 gram bagi peraih medali emas.

Sama dengan Paragames

Ditambahkan Menpora, bonus akan diberikan bagi atlet dengan cara transfer ke rekening tabungannya. Pencairan dana dilakukan setelah event Asian Paragames 2018 bergulir.

"Pencairan yang pasti setelah momen Asian Games ini masih ada Asian Paragames. Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang persamaan bonus, dan bonus bagi Asian Games dan Paragames itu sama. Karena sama, maka kita berharap setelah Asian Paragames persis, langsung (transfer) ke rekening tanpa potongan pajak, langsung ke rekening atlet maupun pelatih," ungkapnya.

Salah satu pemda yang akan memberikan bonus adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, atlet DKI Jakarta yang ikut Asian Games berpeluang menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Khususnya untuk atlet yang meraih medali emas atau perak.

"Kalau dia dapat emas sama perak kan bisa jadi PNS itu, tetapi kalau perunggu tidak," ujar Ratiyono ketika dihubungi, Senin (27/8/2018).

Ratiyono mengatakan, hal ini bukan hanya berlaku bagi atlet DKI Jakarta saja. Pengangkatan sebagai PNS juga dilakukan jika atlet tersebut bersedia.

Untuk saat ini, kata Ratiyono, sudah ada atlet-atlet DKI Jakarta yang mendapatkan medali. Namun pihaknya masih memastikan daftar namanya dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Tetapi waktu itu atlet DKI yang pertama dapat kalau tidak salah dari cabang wushu," ujar Ratiyono.

Pemprov DKI Jakarta juga akan memberikan bonus berupa uang untuk atlet DKI yang mendapat medali.

Ratiyono mengatakan jumlah uangnya bisa mencapai Rp 300 juta.

Bonus Menunggu Atlet Asian Games, Mulai dari Uang, Rumah, hingga Diangkat Jadi PNS

(SRIWIJAYA POST/IGUN BAGUS SAPUTRA )
Lampaui target

Terkait perolehan medali kontingen Indonesia, Menpora Imam Nahrawi tampak semringah.

Sebelum Asian Games 2018 digelar, ia menargetkan Indonesia bisa meraih setidaknya 16 medali emas.

Ternyata hingga Selasa (28/8/2018) siang Indonesia berada di urutan keempat dengan total 72 medali, dengan rincian 24 emas, 19 perak, dan 29 perunggu.

Torehan tersebut memecahkan rekor raihan medali emas saat event 5 tahunan tersebut digelar pada tahun 1962, ketika Indonesia juga menjadi tuan rumah.

"Per hari ini kita sudah melampaui Asian Games 1962," kata Imam.

Hal yang lebih membanggakan, sambung Imam, beberapa atlet peraih medali emas merupakan mereka yang cabang olahraganya juga dipertandingkan di Olimpiade.

"Hal yang paling penting juga kita berhasil meraih medali emas di sejumlah cabang olah raga olimpiade. Salah satunya cabang olahraga angkat besi 62 kg, Eko Yuli Irawan, sempat mau dihapus tapi kami dari PB PASSI, Kemenpora dan Inasgoc berjuang, akhirnya bisa kembali dipertandingkan," ujarnya.

Kemudian cabang olahraga panjang dinding dimana emas diraih oleh Aries Susanti Rahayu, tim estafet putra, dan tim estafet putri. Juga cabang karate kelas 60 kg kumite oleh Rifki Ardiansyah Arrosyiid.

Bahkan beberapa cabang olahraga yang sebelumnya tak menjadi unggulan bagi kontingen Indonesia, secara mengejutkan membuktikan kejayaannya.

"Lalu, setelah 18 tahun puasa medali emas, cabang tenis kembali meraih emas. Terakhir menang waktu Asian Games Bangkok 1990 yang diraih oleh Hary Suharyadi dan Yayuk Basuki," katanya.

Miliki Kekayaan Rp 225 Triliun, Bambang Hartono Berjuang Di Asian Games Cabang Bridge Hingga Dapat Perunggu Reviewed by Wakil Sosmed on Agustus 28, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by WASOS © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by MasalahTekno

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.